Kelompok
2
1. Arovia Devi Cahyanti (14130310117)
2. Diah Ayu Assari (14130310239)
3. Guntur Permana Putra (14130310196)
4. Nepi Dwi Puspitasari (14130310059)
5. Riska Wijayanti (14130310034)
6. Umi Nadhiroh (14130310184)
RESUME
ASPEK FINANSIAL
A.
Kebutuhan Dana & Sumber Dana
Untuk merealisasikan
proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Kebutuhan dana tersebut dapat
diklasifikasikan atas dasar:
§
Aktiva
tetap berwujud
§
Aktiva
tetap tak berwujud
§
Modal
kerja
Sumber dana harus
yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi
perusahaan. Sumber dana yang penting antara lain:
1. Modal Pemilik
2. Saham yang diterbitkan
3. Obligasi yang diterbitkan
4. Kredit dari Bank
5. Sewa Guna dari Lembaga Non-Bank
B.
Cash
Flow
Kas
merupakan aktiva yang paling likuid. Kas mempunyai tiga komponen utama, yaitu:
Ø
Initial
Cash Flow
|
aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Misal : pembelian
tanah, gedung, dsb.
|
Ø
Operational
Cash Flow
|
aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek. Misal : penjualan, biaya umum
|
Ø
Terminal
Cash Flow
|
aliran
kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal
kerja atau penjualan peralatan proyek.
|
C. Biaya Modal
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman
merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber
dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan
seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga
keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan
nonbank.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang
diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup
atau terbubuka.
Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum
dibagi.
D. Kriteria Penilaian Investasi
Kriteria-kriteria yang biasa
diigunakan untuk menilai investasi adalah sebagai berikut:
1. Pay back period
Pay back period adalah suatu
jangka waktu untuk mengembalikan jumlah investasi yg direncanakan.
Ada 2 macam model
perhitungan:
a. Apabila kas bersih setiap tahun sama(PP)
PP = investasi x 12 bulan
Kas bersih/th
b. Apabila kas bersih tiap tahun berbeda
Untuk menilai
apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi pay back, maka hasil
perhitungan sebagai berikut:
1. PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
2. Dengan membandingkan rata-rata industry
unit usaha sejenis
3. Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode
ini:
1. Mengabaikan time value of money
2. Tidak mempertimbangkan arus kas yang
terjadi setelah masa pengembalian
2. Average Rate of Return
Merupakan cara untuk mengukur
rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba
sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
ARR (%) = Rata-rata EAT .
Rata-rata investasi
Rata-rata EAT = total EAT .
Umur ekonomis
Rata-rata investasi
= investasi .
2
3. NPV (net present value) laba bersih
sekarang
Merupakan
perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.
NPV = KAS BERSIH
1 + KAS BERSIH + ………… KAS BERSIH - INVESTASI
( 1+ r ) (1 + r ) ( 1 + r )n
Setelah memperoleh
hasil yang dengan :
NPV positif, maka
investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya
investasi ditolak
4. Internal rate of return (IRR)
Merupakan alat untuk
mengukur tingkat pengembalian hasil intern .
IRR = P1 – C1 x
P2 – P2 .
C2 – c1
Keterangan
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
5. Provitability indeks (PI)
Merupakan rasio
aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
PI =∑
PV kas bersih x 100%
∑ PV investasi
Kesimpulan :
Jika PI lebih besar
(>) dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil
(<) dari 1 maka ditolak
E. Rasio Keuangan
1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio
likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu
perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang ada di
aktiva lancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).
Untuk
mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:
1. Current Ratio (CR)
2. Quick Ratio (acid Test Ratio)
3. Inventory To Net Working Capital
4. Cash Ratio
2. Rasio aktivitas (activity
ratio)
Merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien pemanfaatan sumber daya
perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Adapun
sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
1. perputaran piutang (turnover receivable)
2. Perputaran persediaan (inventory
turnover)
3. Working capital turnover
4. Fixed assets turnover
5. Asset turnover
3. Rasio profitabilitas
(profitability ratio)
Rasio
profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu
perusahaan.rasio ini terdiri dari
1. profil margin (profil marygin onsales)
2. return on investment ( Roi)
3. return on equity (Roe)
DAFTAR PUSTAKA
Umar,
Husein. Study Kelayakan Bisnis .
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
https://www.slideshare.net/dmanesi/aspek-finansial, di akses pada 13 April 2017, pukul
19.35 WIB
http://juniskaefendi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-study-kelayakan-bisnis-tentang.html, di akses pada 13 April 2017,
pukul 19.48 WIB
http://saputrirahayu2.blogspot.co.id/2014/01/studi-kelayakan-bisnis-aspek-keuangan.html, di akses pada 14 April 2017,
pukul 20.05 WIB